DINAS KESEHATAN

Previous
Next

Tidak Buang Air Besar Sembarangan, Tiga Desa di Kroya Terima Sertifikat ODF

Penyambutan tim verifikasi ODF (Open Defecation Free) (dok istimewa)

Pastikan kepememilikan jamban yang sehat dan tidak buang air besar sembarangan di sungai, Tim Verifikasi Desa ODF (Open Defecation free) atau BABS (Buang Air Besar Sembarangan), melakukan verifkasi di tiga desa yang ada di Kecamatan Kroya, yakni Desa Buntu, Desa Mujurlor dan Desa Kedawung, Jumat (28/5/21).

Kroya, serayunews.com
Ketua Tim Verifikasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Tri Sabdono mengatakan, verifikasi ODF ini merupakan program dari Bupati Cilacap dimana di tahun 2022 diharapkan Cilacap bebas dari BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dimana setiap desa sudah mempunyai sertifikat ODF.

“Pada kesempatan ini kami menverifikasi tiga desa di Kecamatan Kroya, yaitu Desa Buntu, Desa Mujurlor dan Desa Kedawun yang merupakan wilayah kerja UPT Puskesmas 2 Kroya. Kemudian tim verifikasi menyatakan bahwa ketiga desa tersebut mendapatkan sertifikat ODF,” katanya kepada serayunews.com, Sabtu (29/5/2021).

Ia menjelaskan, di wilayah Kecamatan Kroya sendiri akan dilaksanakan verifikasi di tiga desa berikutnya, yaitu Desa Sikampuh, Desa Gentasari dan Desa Mujur. Sehingga verifikasi akan dilakukan pada pekan depan, serta diharapkan  ketiga desa tersebut lolos verifikasi dan  mendapatkan sertifikat ODF.

Tim ODF sedang melakukan verifikasi di lingkungan masyarakat (dok istimewa)

“Semoga saja semuanya lolos ya, sehingga Kroya sendiri menjadi nomer 5 Kecamatan di Kabupaten Cilacap yang mendapatkan Sertifikat ODF,” Kata Tri Sabdono.

Sementara itu, Babinsa Desa Buntu Sertu Sartono mengatakan, bahwa para Babinsa akan selalu memonitoring wilayahnya dan memberikan himbauan kepada warga untuk tidak BAB Sembarangan dan membuang sampah seperti Pampers ataupun tinja, di sungai.

“Itu dilakukan supaya tercipta lingkungan yang sehat serta bersih dan alhamdulilah di wilayah kami cenderung sudah tidak ada yang melakukan itu, atau dalam artian memang sudah tertib,” katanya.

sumber: serayunews.com|Sabtu, 29 Mei 2021

Geger Varian India Bermutasi, Kadinkes Cilacap: Pemeriksaan Genome Tenaga Kesehatan Belum Keluar

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi menjelaskan covid varian baru yang menular ke nakes (Ulul Azmie)

Kabar mengenai tenaga kesehatan RSUD Cilacap tertular dari ABK Philipina terinveksi Covid-19 varian India B1617.2 dan telah bermutasi, ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Atas gegernya kabar tersebut, Dinas kesehatan Cilacap minta semua pihak bersabar dan tidak cepat menyimpulkan varian mutasinya, karena hasil pemeriksaan genome nakes yang dikirim ke laboratorium UGM belum keluar.

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, bahwa varian yang menginveksi nakes yang diduga tertular dari ABK Hilma Bulker agar tidak terburu-buru menyimpulkan jenis variannya, hingga hasil pemeriksaan genome sequencing yang dikirim ke UGM keluar.

“Yang betul-betul terpapar varian B1617 baru 13 anak buah kapal (ABK) dari hasil genome sequencing, yang lain kan masih diduga terpapar dari ABK tadi, hasilnya kan belum keluar mudah-mudahan minggu ini, nanti kalau sudah ada hasilnya akan segera saya infokan,” ujar Pramesti.

Menurut Pramesti, memang ada dugaan penularan dari ABK ke tenaga kesehatan yang merawatnya di ruang isolasi seperti yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung di Cilacap Jumat (28/05). Namun menurut Pramesti varian virusnya belum bisa dipastikan jenisnya, karena pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang diharapkan keluar pada pekan ini.

Sementara itu, dari hasil tracing terhadap kontak erat tenaga kesehatan maupun petugas yang ikut menangani pertama kasus Varian India itu muncul, satgas sudah melakukan tracing terhadap 700 sasaran dilakukan kepada nakes dan pegawai RSUD, Puskesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pegawai Dinas Kesehatan.

“Karena 700 itu dijumlahkan semua termasuk nakes dari awal, hasilnya 56 nakes (positif) ditambah level dua sekitar sepuluh nakes, level pertama yang tertular dari ABK, dan level kedua dari keluarganya (nakes). Belum ada hasil jika virus itu mutasi, jadi penularan dari nakes kepada keluarga ada 12 orang,” ujarnya.
Pramesti menambahkan, bahwa dari 52 nakes yang positif dinyatakan sembuh 23 orang, yang baru negatif sekali dan menunggu satu kali lagi ada 11 orang. Sedangkan yang masih aktif 18 orang dengan rincian 11 orang dirawat di RSUD dan  tujuh di RS Priscilla Sampang.

“Sebetulnya kemarin disediakan (tempat isolasi) di Priscilla ada 33 tempat tidur, namun ada nakes yang masih (isolasi) di rumah, tapi ternyata sebagian sudah sembuh dan sebagian tinggal nunggu swab satu kali lagi, jadi mereka nunggu (di rumah) dulu karena sudah negatif satu kali,” ujarnya.

Sementara itu, untuk sembilan ABK yang sudah sembuh dalam proses pemulangan oleh agensi. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap hingga Sabtu (29/05) tercatat ABK Philipina yang di ruang isolasi RSUD Cilacap semula 14 orang, kini tinggal empat orang dalam kondisi baik dan satu orang meninggal dunia.

sumber:serayunews.com|sabtu, 29 Mei 2021

Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei

Selamat Hari Lanjut Usia Nasional ke-25

Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei. Perayaan Hari Lanjut Usia Nasional ini bertujuan untuk mengapresiasi semangat jiwa, peranan penting dan strategis oleh para penduduk lanjut usia yang ada di Indonesia.

“Negara hadir untuk lansia. Keluarga sayang lansia, keluarga bahagia”

#HariLanjutUsia
#HariLansia
#HariLanjutUsiaNasional
#HariLansiaNasional
#GERMAS #GerakanMasyarakatHidupSehat

Hubungi Kami
Admin DINKES
Halo, ada yang bisa kami bantu?