Pemerintah Kabupaten Cilacap dan Loka POM banyumas
Hari Selasa, 19 April 2022, Menjelang hari Raya Idul Fitri 1443 H, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji bersama Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) beserta pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan Loka POM Banyumas mengadakan Monitoring Keamanan Pangan di Pasar Tradisional dan Pasar Mordern di Wilayah Kabupaten Cilacap.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji bersama Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi, Kapolres Cilacap AKBP Eko Widiantoro dan Kepala Dinas Kesehatan Pramesti Griana Dewi (Foto : Ulul Azmi)
Kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cilacap kembali melonjak. Dalam sepekan terakhir ini ada 10 kasus aktif. Satgas menyebut salah satu penyebabnya dari pelaku perjalalan. Untuk itu, Satgas akan mengawasi lebih ketat bagi pelaku perjalan, bahkan acara hajatan pun ikut diawasi.
Bupati Cilacacap Tatto Suwarto Pamuji kembali menegaskan bahwa munculnya kasus Omicron akhir-akhir ini menjadi perhatian lebih Satgas Covid Kabupaten Cilacap, untuk kembali meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas masyarakat dalam hal penerapan protokol kesehatan.
Tak hanya itu, dari kenaikan kasus yang terjadi beberapa hari ini juga menjadi perhatian Satgas. Sebab, dari hasil testing dan tracing yang ditingkatkan, ada peningkatan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri seperti TKI yang kembali ke tempat asal di Cilacap. Sehingga pengawasan terhadap pelaku perjalanan ke luar negeri dan luar kota pun diminta wajib lapor.
“Yang TKI dari luar negeri, dari luar kota pun wajib lapor sekarang, karena kita antisipasi Omicron bukan main-main, kalau kita kurang waspada pasti akan terjadi lonjakan yang luar biasa,” ujar Bupati, Senin (24/01/2022).
Selain pelaku perjalanan, Satgas juga akan meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan salah satunya adalah hajatan yang kini kian marak diselenggarakan masyarakat.
“Aturannya sudah jelas, orang hajatan harus dengan prokes, dengan kapasitas paling banyak 50%. Nanti hajatan akan diawasi oleh satgas Covid Kecamatan agar menerapkan prokes sesuai aturan. Ini pengalaman, sudah dua tahun sebagai pelajaran supaya jangan sampai ada lonjakan lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, bahwa peningkatan kasus dalam dua pekan terakhir ini disebabkan meningkatnya pelaku perjalanan dari luar negeri. Contohnya seperti dua pelaku perjalanan dari Korea Selatan yang dinyatakan positif Covid-19, dan setelah ditracing didapati bertambah 2 orang positif.
“Ini terkonfirmasi positif Covid baru dari hasil PCR saja, nanti ada kriteria mana sampling yang harus dikirim ke Whole Genome Sequencing yang di Yogyakarta atau Semarang, untuk pemeriksaan apakah itu varian Delta, Omicron, atau yang lain. Sebagian sudah kami kirimkan sampel yang memenuhi kriteria untuk pemeriksaan WGS,” ujar Pramesti.
Sementara itu, Kapolres Cilacap AKBP Eko Widiantoro mengatakan, ke depan akan lebih selektif untuk melakukan upaya penegakan protokol kesehatan, khususnya di titik tempat tempat rawan terjadinya kerumunan sehingga angka penyebaran Covid bisa ditekan.
“Satgas juga sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat di Gedung Diklat dengan kapasitas 50 tempat tidur bisa dimanfaatkan, serta menyediakan sarana prasarana kesehatan agar orang yang terpapar mendapatkan treatmen penyembuhan,” ujarnya.
Berdasarakan data Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, hingga tanggal 23 Januari 2022 tercatat ada 10 kasus positif aktif dari jumlah 29.644 kasus, dengan rincian 27.774 sembuh dan 1.860 meninggal dunia. Sedangkan target 3 juta vaksin, dosis pertama baru tercapai 1,3 juta, dosis kedua 1 juta, dan dosis ketiga 18 ribu.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji saat pres rilis didampingi Kapolres Cilacap AKBP Eko Widiantoro, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi dan Kepala Dinkes Cilacap Pramesti Griana Dewi di Ruang Gadri Cilacap, (Foto : Ulul Azmi)
Pemerintah Kabupaten Cilacap mengonfirmasi terhadap temuan varian Omicron muncul di Kabupaten Cilacap, sesuai dengan hasil whole genome sequencing (WGS) tanggal 21 Januari 2022. Berdasar riwayatnya, pasien yang terpapar itu sempat menaiki ojek dan menginap di Cilacap. Satgas pastikan hasil tracing kontak erat dinyatakan negatif Covid-19.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, bahwa identitas orang yang terpapar varian Omicron yakni ZS (51) laki-laki beralamat di kota Pematang Siantar Medan. Bermula pada Pada tanggal 4 Januari 2022, ZS melakukan perjalanan dari stasiun Gambir Jakarta naik kereta api untuk menemui salah satu koleganya di Cilacap.
“Sesampainya di salah satu stasiun di Cilacap, bapak ZS naik ojek konvensional ke tempat penginapan. Bapak ZS bilang tidak ingat lokasi menginapnya, nama penginapannya, tidak ada kuitansi pembayarannya,” ujar Bupati Tatto saat pres rilis didampingi Kapolres Cilacap AKBP Eko Widiantoro, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi dan Kepala Dinkes Cilacap Pramesti Griana Dewi di Ruang Gadri Cilacap, Senin (24/01/2022).
Pada pagi harinya, tanggal 5 Januari 2022 swab di RSPC, tujuan PCR akan terbang pulang ke Medan melalui bandara Yogyakarta. Namun, sebelum hasil keluar sudah perjalanan ke Yogyakarta dijemput saudara. Ternyata hasil PCR positif dan selanjutnya isolasi di Godean, Sleman (tempat Saudara) dengan kondisi baik tanpa gejala. Kemudian tanggal 21 Januari 2022, hasil WGS dinyatakan positif varian Omicron.
Bupati menambahkan, hasil tracing kontak erat berjumlah 12 orang termasuk driver ojek, tenaga kesehatan dan kontak erat lain hasilnya negatif. Sedangkan untuk mengantisipasi lonjakan Omicron, Pemkab Cilacap telah menyediakan tempat isolasi terpusat di Gedung Diklat Cilacap.
“Kami mengimbau agar masyarakat Cilacap jangan lengah, tetap waspada, tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Jaga jarak, hindari kerumunan, selalu memakai masker, selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta bagi yang belum vaksin agar segera vaksin. Semoga wabah pandemi Covid-19 segera berakhir,” ujarnya.